Sabtu, 09 April 2011
Pelangi di Malam Sunyi
“Percayalah,aku akan selalu menanti kehadiranmu.” Ucap seseorang yang aku kenal sejak dulu.
“Tapi mas, apakah kau akan kembali dengan selamat?”Keluhku
“ Pasti,asal kau mau menungguku.Selamat tinggal Nur.” Ucapnya sedih.
Percakapan terakhir anatara aku dan satu-satunya abangku. Selama ini aku hidup dalam keterpurukan.5 tahun terakhir tidak ada satupun kabar tentangnya.Dia pergi jauh entah kemana dan untuk apa.Selama ini aku berusaha untuk tetap sabar dan tegar.Karena aku tak mau kalau sampai ada orang yang mencemaskan aku.
“Kemana kau mas,aku lelah menantimu.” Keluhku pada suatu hari.
“Nak.Apakah kau masih memikirkan mas-mu itu?” Tanya ibu.
“Oh.Tak bu,aku hanya sedang menginggat kembali film sedih yag kemarin itu.” Ujarku berbohong.
“Oh.Ya sudah.”
| ------------------------------------------------------------ |
“Nggak,pokoknya gak mau.Aku gak mau ke hilmolonia lagi.Tempat itu membuat aku sedih nantinya” Keluhku.
Orang tuaku menggajak aku untuk pergi ke suatu tempat benama hilmolonia di sana tempat aku dan abang tumbuh besar.Dan aku tak mau kesana lagi,karena kau takut akan mengenang peristiwa-peristia menyanangkan bersama abangku.
“Taka apa.Kamu tak perlu khawtir kami akan selalu menjagamu.”Ucap Ayah.
“……”Aku terdiam.
“Ayolah….” Ajak mang adi kakak sepupuku.
“…baiklah…”Akhirnya aku menggalah
|
Besoknya kami semua berangkat.Kami tiba di sana pukul 22.54 WIT
“Inikah tempat yang sebelumnya aku kunjungi?”Tanyaku dalam hati.
“Makin indah saja.”Batinku.
Semuanya segera menggambil barangnya masing-masing.Tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku.
Saat kupalingkan badanku aku kaget ada seorang laki-laki mirip abangku.
“Bang Faiz?” Ucapku kaget.
“Eh,bukan aku Fiaz.”Ucapnya.
“Oh,maaf…..”Ujarku sedih.
|
Malam pertama di hilmolonia terasa sepi.Orang-orang hanya terdiam tertunduk kesepian.Sama sekali denganku. Aku masih teringgat saat laki-laki tadi mengatakan bahwa dirinya Fiaz bukan bang Faiz.Aneh sekali.
“Buk,apakah di dunia inia ada orang kembar selain saudara kita sendiri?”Tanyaku pada ibuku.
“Ada.Mungkin paling banyak 3.”ujar ibuku.
Oh,mungkin dia sanggat mirip dengan abangku tapi dia bukan abangku.
“Bang Faiz.Dimana kau sekarang.”Batinku.
Hari-hari di hilmolonia pun berlalu.Selama ini aku dekat dengan mas Fiaz.Dia orangnya baik,dan penggertian.
Andai saja abangku masih ada mungkin dia akan kaget melihat bang Faiz.Tiba-tiba aku melihat tanda lahir di leher belakang mas Fiaz.Aku terkejut,karena bang faiz juga memilikinya.
“Bang faiz…..”Ucapku rnenanggis.
“Bang faiz…..”Ucapku rnenanggis.
“lho,ada apa nur……?”
“Maukah mas Fiaz,menceritakan asal-usul mas.” Pintaku.
“…….aku disini sudah 5 tahun.Dimulai dari cerita pada saat aku terluka parah.Aku kecelkaan di sini.Saat itu aku merasa menggenal tempat ini.Saat aku sadar aku sudah di rawat oleh nenek yang merawatku hingga kini.Aku merasa memiliki keluarga.Dan aku pernah merasa pusing dan teringgat bayang-bayang seseorang yang tak aku kenal.Tapi aku merasa menggenalnya.Dan bayang-bayang itu adalah kamu Nur…..Saat itu aku melihatmu.Dan aku tak percaya bisa bertemu denganmu.Aku tak tau kenapa aku kangen sekali denganmu.Padahal kita belum pernah bertemu.Mungkin karena……..”
“Karena aku dalah adikmu bang.Kau bang Faiz.Kau yang hilang 5 tahun lalu dari rumah kami.Bang Faiz….”Ucapku memotong.
“……a.a.aa….aku tak percaya”Ujarrnya kaget.
“ApAkah kau adikku?”Tanyanya.
“Itu benar kau adalah anakku.Kau keluarga kami.”
“Apa ?”Ucapnya kaget
“Bang….”Ucapku menanggis.
“Kau adikku….”ucapnya menanggis.
Inilah pelangiku.Pelanggi di malam yang sunyi.Malam yang panjang di hilmolonia.
~the end~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hottest Playlist
About Me
- Isangirl
- Just a fangirl who love writing. Share her imaginations into papers ^^
0 comments:
Posting Komentar